Assalamualaikum Readers..
Alhamdulillah akhirnya selesai juga minggu yang panjang ini, mau tau kenapa minggu ini dibilang minggu yang panjang?.
Jadi begini ceritanya, Kami, Mahasiswa dan Mahasiswi D III jurusan Analisa Farmasi dan Makanan yang akronimnya "Anafarma/Anfar", baru aja selesai UTS alias Ujian Tengah Semester. Ujian bukan sembarang ujian, tapi ini ujian yang bisa buat Mahasiswa/i Anfar bisa berinteraksi secara khusus dengan TEMBOK.
Kalau lagi UTS bisa ditemui Mahasiswa/i Anfar berserakan di setiap sudut kampus untuk mencari posisi yang nyaman, untuk belajar berkelompok ataupun sendiri, mulai dari perpustakaan ( wajar ), lalu di UFO (*tempat nongkrong yang ada payung gedenya) ( wajar ), di kursi koridor ( wajar ), duduk lesehan di koridor ( wajar ), di Musola ( wajar ), ada yang duduk sila di koridor yang jauh dari peradaban manusia dan sendirian dan dengan posisi menghadap tembok dengan bibir komat kamit ( ini yang gak wajar ) . yak sudah bisa ditebak, orang itu sedang mencoba untuk me-review pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mencari katenangan, mencoba melafalkan kembali apa yang telah diingat, dengan posisi menghadap tembok. kenapa harus menghadap tembok? ya karena kalau menghadap ke arah lain, dapat merusak konsentrasi. contoh, lagi reriew tiba-tiba lihat teman bawa semangkok mie ayam, pasti konsentrasi buyar. dan kenapa harus komat kamit? yah namanya juga orang, punya cara belajarnya masing-masing. ada yang Visual, Kinestetik, Auditori, maupun kombinasinya.
Kalau lagi UTS bisa ditemui Mahasiswa/i Anfar berserakan di setiap sudut kampus untuk mencari posisi yang nyaman, untuk belajar berkelompok ataupun sendiri, mulai dari perpustakaan ( wajar ), lalu di UFO (*tempat nongkrong yang ada payung gedenya) ( wajar ), di kursi koridor ( wajar ), duduk lesehan di koridor ( wajar ), di Musola ( wajar ), ada yang duduk sila di koridor yang jauh dari peradaban manusia dan sendirian dan dengan posisi menghadap tembok dengan bibir komat kamit ( ini yang gak wajar ) . yak sudah bisa ditebak, orang itu sedang mencoba untuk me-review pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mencari katenangan, mencoba melafalkan kembali apa yang telah diingat, dengan posisi menghadap tembok. kenapa harus menghadap tembok? ya karena kalau menghadap ke arah lain, dapat merusak konsentrasi. contoh, lagi reriew tiba-tiba lihat teman bawa semangkok mie ayam, pasti konsentrasi buyar. dan kenapa harus komat kamit? yah namanya juga orang, punya cara belajarnya masing-masing. ada yang Visual, Kinestetik, Auditori, maupun kombinasinya.
nah coba kita analisa, termasuk tipe apakah si anak yang punya hubungan spesial dengan tembok Anfar itu...
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu :
"modalitas visual, auditory atau kinestetik ( V-A-K ). walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya".
"modalitas visual, auditory atau kinestetik ( V-A-K ). walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya".
1. Tipe VISUAL
ciri-ciri gaya belajar visual :
ciri-ciri gaya belajar visual :
- bicara agak cepat
- mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
- tidak mudah terganggu oleh keributan
- mengingat yang dilihat daripada yang didengat
- lebih suka membaca daripada dibacakan
- pembaca cepat dan tekun
- seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
- lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
- lebih suka musik daripada seni
- mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali bila ditukis dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya
2. Tipe KINESTETIK
ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- berbicara perlahan
- penampilan rapi
- tidak mudah terganggu dengan situasi dan keributan
- belajar melalui manipulasi dan praktek
- menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- merasa kesulitan dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita
- menyukai buku buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
- menyukai permainan yang menyibukkan
- tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika memang pernah berada di tempat itu
- menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
- menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
3. Tipe AUDITORI
ciri-ciri gaya belajar auditori
- saat bekerja suka berbicara kepada diri sendiri
- penampilan rapi
- mudah terganggu oleh keributan
- belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
- senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- pembicara yang fasih
- lebih pandai mengeja dengan keras daripada menulisnya
- lebih suka gurauan lisan daripada komik
- mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual
- berbicara dengan irama terpola
- dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
Nah jadi bisa dipastikan, bahwa anak Anfar yang punya hubungan khusus dengan Si Tembok itu memiliki gaya belajar auditori berdasarkan ciri-ciri menurut buku Quantum Learning di atas.
kita gak boleh remehin masalah ini loh, karena gaya belajar menemtukan prestasi seseorang. jadi jangan ragu untuk membuat nyaman suasana di sekitarmu. so... tentukan strategi yang sesuai dengan gaya belajarmmu..
wasalamualaikum..
~Novanty~
kita gak boleh remehin masalah ini loh, karena gaya belajar menemtukan prestasi seseorang. jadi jangan ragu untuk membuat nyaman suasana di sekitarmu. so... tentukan strategi yang sesuai dengan gaya belajarmmu..
wasalamualaikum..
~Novanty~
Pustaka :
~Otak kanan dan kiri saya
~Buku Quantum Learning
~Otak kanan dan kiri saya
~Buku Quantum Learning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar