Seorang Syaikh suatu kali mempunyai seorang murid yang ia sayangi lebih dari yang lain, sehingga membangkitkan rasa iri diantara para murid yang lainnya. Suatu hari sang Syaikh memberi masing-masing muridnya seekor unggas dan memerintahkan mereka untuk pergi dan menyembelihnya di suatu tempat yang tak ada yang bisa melihat.
Sesuai dengan itu, setiap muridnya menyembelih unggasnya di tempat yang tersembunyi dan membawanya kembali, kecuali murid Syaikh yang paling disayanginya itu. Ia membawa kembali unggas itu dalam keadaan hidup seraya berkata, “Yaa Syaikh, Saya tak bisa menemukan tempat seperti itu, karena Allah selalu melihatku.”
Sang Syaikh pun berkata kepada muridnya yang lain, “Sekarang kamu tahu tingkatan anak muda ini. Ia telah mencapai tingkat selalu mengingat Allah."
(Sumber: Kimia Kebahagiaan/The Alchemy of Happiness karangan Imam Al-Ghazali).
Allah Ta'ala Berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” [QS Qaf: 16]
“Saat engkau sedang sendiri jangan katakan aku sendiri,
tetapi katakan ada yang senantiasa mengawasi diri ini.
Jangan sedikitpun menyangka bahwa Allah subhanahu wa ta’ala lalai, atau menyangka Dia tak tahu apa yang tersembunyi.”
Semoga Bermanfaat... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar