Jumat, 29 Maret 2013

Mengukir Impian di Atas Sajadah

Terpaku aku menatap sajadah yang berwarna merah
Mengingat betapa kotor nya diri ini
Betapa berdosanya
Tak sadar bahwa setiap manusia punya masa
Lupa bersyukur
Lupa bahwa nafas ini bukan milikku semata melainkan milikMu duhai dzat yang kekal, abadi
Terpikir aku tentang masa yang lalu yang kusebut "keberuntungan"
Terlamun sadar bahwa tak ada kata "beruntung" karena setelah usaha selesai bukan kata beruntung setelahnya tapi tangan Tuhan yang memainkan, entah apa yang akan terjadi jika hari itu yang keluar bukan jawaban yang indah

Mungkin aku sudah menyerah
Tapi Tuhan memainkan tangannya, memperlihatkan kuasanya dan indah ternyata
Dan ternyata selama ini aku lupa bahwa Tuhan ku adalah koneksi terkuat dalam kehidupan ini
Kebodohan membelenggu diri ini hingga tak sadar kebesaran Tuhan yang begitu nyata
dan sekarang ku ukir mimpi di atas sajadah, sujud di bawah pangkuanNya, sungguh Tuhan memiliki rencana terbaikNya, andai kita mau berusaha terbaik mengabdi padaNya

Gerakan shalat begitu indah, memukau
terpikir bagaimana jika diri ini tak lagi mampu, tak ada lagi kesempatan
mengukir mimpi diatas sajadah?
Terpikir mimpi-mimpi yang dahulu kugadang-gadang sebagai tujuan hidup ternyata salah
Pemahaman dangkal
Sungguh dangkal
Bagaimana mungkin aku lupa hakikat-hakikat kehidupan hakikat-hakikat manusia di dunia
Mana mungkin sebegitu egois nya aku
Mengukir mimpi diatas sajadah

Berdoa
Tuhan izinkan aku tunaikan kewajibanku,sebagi anak, sebagai muslim
Tuntun aku menuju jalanMu dan beri hidayah kepadaku ketika aku salah
Tuhan aku mohon beri kesempatan yang sama pada seluruh saudaraku muslim sedunia izinkan kami mengukir mimpi diatas sajadah Mu
Mohon beri kami pemahman yang baik hingga segala perbedaan lenyap atas izinMu
Rindu aku tunaikan shalat berjamaah membuat shaf yang lurus dan mengisi penuh masjid-masjid dengan orang-orang yang takwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar